aku dan semogaku
Sabtu, 19 September 2015
Di antara seribu kemewahan yang ditawarkan dunia, aku hanya ingin menjadi yang sederhana, untuk kau cintai.
Bila tak pernah merasa menemukan, mungkin yang kau cari-cari jauh telah ada, pada yang pernah kau sia-siakan.
Lepaskan ia yang tak ingin dipertahankan. Jangan berpikir kamu kehilangan dia, dia yang kehilangan kamu.
Mungkin kita harus bertukar diri. Agar kamu tak lelah lagi untuk mencoba mengerti, agar aku juga tak lelah lagi untuk mencoba menjelaskan.
Pada akhirnya, ini bukan tentang seberapa erat memeluk, namun seberapa kuat, untuk tak ingin melepaskan diri.
Jatuh cintalah tanpa alasan-alasan agar bila kelak ia tak lagi memiliki alasan-alasan untuk kau cintai, kau tak memiliki alasan untuk pergi.
Kamu tak takut bila berakhir. Mungkin kamu hanya lelah untuk memulainya dari awal lagi.
Di liku hidup yang berbatu, untuk segala langkahmu, do’a merdu ibumu, kan selalu sanggup menjelma sepatu.
Kamu tak bisa membuat seseorang mencintai kamu, yang kamu bisa hanya memantaskan diri untuk dicintai seseorang.
Akan selalu ada yang lebih baik darimu. Tetapi aku tak ingin yang terbaik, aku ingin kamu.
Terima kasih telah menyakitiku. Karena karenamu, sekarang aku telah bertemu dengannya.
Aku tak menyesali yang sudah-sudah. Mereka membantuku, untuk menemukanmu.
Rindu, punya caranya sendiri, untuk menghadiahi diri. Seperti kau yang tiba-tiba ada, setelah kupejamkan mata.
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)